Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

10 Cara Diterima Kerja Walau Pengalaman Nol Besar

Cara Diterima Kerja Walau Pengalaman Nol Besar
Cara Diterima Kerja Walau Pengalaman Nol Besar

Rekrutkerja.com, Tips -- Kalau ngomongin cari kerja, banyak orang yang berhenti sebelum mulai. Alasannya? “Lah, di persyaratan kan diminta pengalaman minimal 2 tahun, saya kan nol besar, mas!”

Santai, kawan. Semua orang yang sekarang punya pengalaman, dulunya juga mulai dari nol besar. Bedanya, mereka nekat nyemplung duluan.

Jadi, kalau kamu sekarang lagi nganggur, atau baru lulus, atau lagi bosen kerja di tempat lama tapi takut pindah karena belum banyak pengalaman—ini saatnya kita bahas strategi licin ala kucing kampung biar kamu bisa diterima kerja walau CV masih bersih kayak kertas HVS baru keluar dari toko ATK.

1. Pahami Dulu, “Pengalaman” Itu Nggak Selalu Harus Dari Kantor

Banyak pelamar kerja yang mikir pengalaman = kerja kantoran dengan kontrak resmi, absen fingerprint, dan gaji bulanan. Padahal, HRD itu kadang cuma mau lihat bukti kamu pernah ngelakuin sesuatu yang relevan.

Misalnya:

  • Pernah jadi panitia acara kampus? Itu sudah pengalaman.
  • Pernah jualan online? Itu juga pengalaman.
  • Pernah bantu usaha keluarga? Pengalaman juga.
  • Pernah jadi admin grup WhatsApp RT? Ehem… kalau relevan sama posisi admin media sosial, bisa masuk.

Intinya, jangan minder karena nggak punya pengalaman formal. Ubah cara pandang: semua yang pernah kamu kerjakan bisa jadi nilai jual.

2. Mainkan Skill Transfer — Bikin Yang Nggak Nyambung Jadi Nyambung

Namanya skill transfer, artinya kamu mengubah pengalaman yang kelihatannya nggak nyambung jadi sesuatu yang relevan.

Contoh:

  • Kamu pernah jadi kasir di minimarket, tapi mau melamar jadi customer service?
    Tulis saja: “Terbiasa melayani pelanggan dengan ramah, mengatasi komplain, dan menjaga kepuasan pelanggan.”
  • Pernah jadi admin grup game online tapi mau jadi social media officer?
    Tulis: “Mengelola komunitas dengan anggota ribuan, membuat konten rutin, dan menjaga interaksi tetap aktif.”

Triknya: ambil inti dari apa yang kamu kerjakan, lalu cocokin sama kebutuhan perusahaan.

3. Latih Diri Biar Nggak Kagok Saat Interview

Pengalaman nol besar sering bikin orang gugup saat interview. Mereka takut HRD nanya, “Jadi, pengalaman kerjanya apa?” dan jawabannya cuma, “Eee… saya belum pernah, Pak/Bu.”

Nah, cara nyelenehnya: latihan ngomong depan cermin atau rekam diri sendiri jawab pertanyaan interview. 

Latih kalimat jujur tapi percaya diri, misalnya:

“Memang saya belum punya pengalaman kerja formal, tapi saya sudah terbiasa bekerja di organisasi kampus, mengelola event, dan saya yakin bisa cepat belajar.”

Ingat, HRD lebih suka orang yang growth mindset daripada yang banyak pengalaman tapi sombong.

4. Buat CV yang Bikin HRD Berhenti Scroll

HRD itu kayak orang main Tinder—scroll-scroll sampai nemu yang menarik. Jadi kalau CV kamu polosan kayak nasi tanpa lauk, ya kelewatan.

Tips biar CV kamu nyangkut di mata HRD walau pengalaman minim:

  • Gunakan desain rapi (bisa pakai Canva, gratis banyak template).
  • Gunakan action verbs (misalnya: mengelola, memimpin, membuat, mengembangkan).
  • Cantumkan pengalaman organisasi, proyek, atau sertifikat pelatihan.
  • Tambahkan soft skills dan hard skills yang relevan.

Jangan cuma tulis: “Bisa Microsoft Word.”
Tulis: “Menguasai pengolahan dokumen dan laporan menggunakan Microsoft Word.”

5. Ikut Pelatihan Gratis / Murah Biar Punya “Modal Pamer”

Kalau pengalaman nggak ada, buat pengalaman palsu tapi legal—alias ikut pelatihan.
Bukan palsu bohongin orang, ya, tapi bikin diri kamu beneran punya skill yang bisa dijual.

Rekomendasi sumber pelatihan gratis/murah:

  • Skill Academy by Ruangguru (sering diskon)
  • Coursera (banyak yang gratis kalau ambil audit mode)
  • RevoU Mini Course (gratis dan relevan buat dunia kerja)
  • Google Career Certificates (gratis dan dapat sertifikat resmi)

Dengan begitu, di CV kamu nggak cuma ada “lulus SMA/SMK/S1” tapi juga ada “Sertifikat Digital Marketing” atau “Sertifikat Customer Service Excellence”.

6. Networking — Kenalan Dulu, Lamar Belakangan

Kadang lowongan yang diumumin di internet itu cuma formalitas. Yang diterima? Temennya temen bos, sepupunya HRD, atau tetangga yang sering nyumbang nasi tumpeng waktu arisan.

Makanya, jangan cuma ngandelin apply online. Coba masuk komunitas atau ikut acara yang banyak orang kantoran hadir.

  • Ikut webinar
  • Gabung grup LinkedIn atau Telegram lowongan kerja
  • Ikut volunteer

Siapa tahu ada yang bilang, “Eh, kantor gue lagi butuh orang nih. Mau gue rekomendasiin?”
Rekomendasi itu lebih sakti daripada kirim 100 CV ke job portal.

7. Kirim Lamaran yang Nggak Copy-Paste

Kesalahan pemula: kirim lamaran ke semua perusahaan dengan template yang sama persis.
Hasilnya? HRD baca setengah baris udah alt+f4 di kepalanya.

Bikin surat lamaran yang personal, sebut nama perusahaan, dan tulis alasan spesifik kenapa kamu tertarik.

Misalnya:

“Saya tertarik melamar di PT Maju Jaya karena perusahaan ini fokus pada inovasi produk lokal, dan saya memiliki semangat yang sama dalam mendukung UMKM.”

Kalau perlu, bikin sedikit humor sopan. Kadang itu bikin HRD ingat kamu.

8. Manfaatkan “Proyek Kecil” Sebagai Bahan Pamer

Kalau belum pernah kerja, bikin sendiri portofolio dari proyek kecil.

  • Mau jadi desainer? Buat desain fiktif untuk brand terkenal.
  • Mau jadi penulis? Tulis artikel di blog pribadi atau Medium.
  • Mau jadi video editor? Edit ulang video dari footage gratis di internet.

Nanti tinggal tulis di CV: “Membuat 5 desain branding untuk UMKM” atau “Menulis 10 artikel bertema teknologi di blog pribadi”.

Nggak ada yang nanya itu dibayar atau nggak—yang penting hasilnya ada.

9. Jangan Bohong, Tapi Punya Jawaban Pintar

Kalau HRD tanya, “Kok kamu mau melamar padahal nggak punya pengalaman kerja?”
Jawaban polos yang bikin mental HRD jatuh: “Karena saya butuh kerja.”

Jawaban pintar yang bikin HRD mikir, “Hmm, boleh juga anak ini”:

“Karena saya ingin mulai membangun karier di bidang ini, dan saya yakin bisa belajar cepat dari tim yang berpengalaman di sini.”

10. Konsistensi = Kunci

Cari kerja itu kayak nyari jodoh—nggak bisa kirim lamaran sekali lalu ngarepin besok ada yang melamar balik.

Ada orang yang baru keterima setelah kirim 200 lamaran. Ada yang 10 kali ditolak dulu baru dapat panggilan.

Kalau kamu konsisten, tiap minggu kirim lamaran, belajar skill baru, dan ikut networking, peluang diterima akan terus naik walau pengalaman awalnya nol besar.

Penutup

Punya pengalaman nol besar bukan berarti kamu nggak punya harapan. Justru ini saatnya kreatif: ubah kegiatan sehari-hari jadi nilai jual, belajar skill baru, dan bangun jaringan.

Ingat, setiap karyawan berpengalaman dulunya juga “anak baru” yang nggak tahu apa-apa. Bedanya, mereka nggak berhenti di nol.

Jadi, kalau sekarang kamu merasa belum punya apa-apa, itu bukan akhir. Itu cuma awal dari perjalanan yang… semoga nggak bikin kamu nangis di tanggal tua.

Semoga berhasil ya ~

Posting Komentar untuk "10 Cara Diterima Kerja Walau Pengalaman Nol Besar"