10 Tips Melamar Kerja Biar Nggak Cuma Dapat “Terima Kasih”
![]() |
Tips Melamar Kerja Biar |
Rekrutkerja.com, Tips -- Ada satu kalimat yang paling sering diterima pencari kerja dan kadang bikin hati ngilu:
“Terima kasih sudah melamar di perusahaan kami. Mohon maaf, kamu belum lolos ke tahap selanjutnya.”
Astagfirullah...
Kadang email ini datang begitu cepat, sampai-sampai kita curiga HRD bahkan belum sempat baca CV kita. Mungkin baru buka, lihat nama kita, lalu langsung klik template reject.
Fenomena ini sudah jadi makanan sehari-hari bagi para job seeker. Dan jujur aja, kata “Terima kasih” di email penolakan itu rasanya kayak dikasih permen karet bekas.
Tapi tenang, saya nggak mau cuma bikin kamu sedih. Kali ini, kita akan kupas tuntas tips melamar kerja biar kamu nggak cuma dapat ‘Terima Kasih’, tapi juga “Selamat, kamu diterima!”.
1. Stop Kirim CV yang Lebih Kusut dari Hati Mantan
Pertama, sadari satu hal: CV adalah senjata utama. Kalau CV kamu jelek, mau pengalaman kamu segunung pun, HRD udah males duluan.
Kesalahan klasik pencari kerja:
- Format CV berantakan kayak lembar tugas kuliah yang dikumpulin 2 menit sebelum deadline.
- Foto formal tapi senyumnya kayak pas foto KTP.
- Semua pengalaman kerja ditulis panjang-panjang, tapi nggak ada yang relevan sama posisi yang dilamar.
Tips nyeleneh tapi manjur:
- Gunakan desain CV yang rapi dan gampang dibaca. HRD bukan mau baca novel, mereka mau baca data.
- Singkirkan semua info nggak penting seperti “hobi: rebahan” atau “skill: main Mobile Legends rank Mythic”.
- Foto boleh formal, tapi senyum dikit biar kelihatan manusia, bukan foto CCTV.
2. Surat Lamaran: Singkat, Padat, Nggak Bikin Ngantuk
Kebanyakan orang salah kaprah: surat lamaran itu bukan skripsi. Jangan tulis sampai 4 paragraf panjang yang isinya muter-muter kayak cerita FTV.
Format singkatnya begini:
- Pembukaan: siapa kamu, lamar posisi apa.
- Kenapa kamu cocok (sebut skill atau pengalaman relevan).
- Penutup: ajakan sopan untuk proses lebih lanjut.
Contoh bad case:
“Sejak kecil saya bercita-cita bekerja di perusahaan ini…”
Duh, HRD langsung eye roll.
Contoh good case:
“Dengan pengalaman 3 tahun di bidang digital marketing dan terbiasa mengelola iklan budget besar, saya percaya bisa memberi kontribusi positif di tim marketing perusahaan.”
Lihat bedanya? Nggak pakai bumbu lebay, tapi langsung ke poin.
3. Kirim Lamaran dengan Timing yang Tepat
Ini jarang dibahas, tapi timing bisa ngaruh.
Kalau kamu kirim lamaran jam 11 malam, ada kemungkinan email kamu tenggelam di tumpukan lamaran besok paginya.
Idealnya, kirim saat jam kerja atau pagi hari. Kenapa? Karena HRD biasanya cek email di pagi hari saat otaknya masih segar dan mood-nya belum hancur karena rapat.
4. Gunakan Kata Kunci yang Disukai ATS
Banyak perusahaan pakai Applicant Tracking System (ATS) buat nyaring CV. Sistem ini nyari kata kunci tertentu sesuai deskripsi lowongan.
Kalau lowongan bilang butuh “Excel, data entry, dan ketelitian tinggi” — pastikan kata-kata itu muncul di CV kamu. Bukan cuma ganti jadi “terampil mengelola tabel” karena ATS itu bukan manusia, dia nggak ngerti sinonim.
5. Custom Lamaran, Jangan Copas Massal
Jangan malas bikin CV dan surat lamaran khusus untuk tiap lowongan. HRD bisa tahu loh kalau lamaran kamu cuma copas dari lowongan lain.
Tandanya:
- Nama perusahaan salah (ini fatal!).
- Posisi yang ditulis nggak sesuai.
- Isi lamaran terlalu umum, bisa dipakai buat melamar jadi barista atau manajer keuangan.
Buatlah lamaran yang nyambung sama kebutuhan mereka. Ini bikin HRD mikir, “Oke, orang ini serius, bukan sekadar spam CV.”
6. Bangun Jejak Digital yang Bersih
Zaman sekarang, HRD kadang nge-stalking kandidat di media sosial.
Kalau mereka nemu Instagram kamu isinya cuma marah-marah ke pemerintah, atau TikTok isinya curhat soal mantan, ya… good luck.
Pastikan:
- LinkedIn kamu rapi, lengkap, dan sesuai data di CV.
- Postingan publik di media sosial nggak bikin citra kamu jeblok.
- Kalau mau pamer foto liburan, ya nggak masalah. Tapi jangan pasang caption “kerja malesin, mending rebahan”.
7. Latihan Interview, Jangan Ngomong Ngawur
Kadang, masalahnya bukan di CV atau lamaran, tapi di saat interview. Banyak kandidat gugur karena:
- Jawab pertanyaan nggak nyambung.
- Ngomong terlalu banyak tapi nggak ada isinya.
- Nggak tahu apa-apa soal perusahaan yang dilamar.
Saran nyeleneh tapi bener:
- Latihan jawab pertanyaan umum interview sambil ngaca.
- Riset perusahaan, minimal tahu produk dan nilai perusahaannya.
- Kalau ditanya kelemahan, jangan jawab “nggak punya kelemahan” atau “suka terlalu bekerja keras” (klasik dan basi).
8. Follow Up dengan Sopan
Kalau setelah seminggu belum ada kabar, nggak ada salahnya kirim email follow-up. Tapi jangan nuntut.
Contoh sopan:
“Selamat siang, saya ingin menanyakan kabar proses lamaran untuk posisi XXX yang saya kirim pada tanggal XXX. Terima kasih atas waktunya.”
Bukan:
“Halo, udah seminggu nggak dibalas, jadi saya diterima atau nggak?”
9. Jangan Putus Asa Kalau Ditolak
Ditolak itu bukan akhir dunia. Bisa jadi memang belum rezeki, atau perusahaan itu bukan tempat terbaik buat kamu.
Setiap penolakan bisa jadi pelajaran. Lihat lagi CV, cek lagi cara melamar, dan perbaiki.
Ingat, beberapa orang sukses juga pernah ditolak puluhan kali sebelum dapat pekerjaan yang tepat.
10. Mainkan Jaringan (Networking)
Ini bukan berarti harus jadi ‘anak dalam’, tapi punya jaringan bisa memperbesar peluang. Ikut acara komunitas, gabung grup profesi, aktif di LinkedIn.
Kadang info lowongan bagus nggak selalu diumumin di publik, tapi lewat koneksi.
Jadi, inilah pentingnya untuk membangun koneksi kamu dengan beberapa relasi yang memungkinkan untuk kamu mendapatkan informasi-informasi yang tidak tersebar secara publik.
So, jangan remehkan networking ya ~
Penutup
Kalau selama ini email balasan yang kamu dapat isinya cuma “Terima kasih, tapi maaf…”, coba terapkan tips di atas.
Ingat, melamar kerja itu bukan cuma soal kirim CV dan doa, tapi juga strategi. Dan strategi itu dimulai dari niat serius, riset, dan presentation yang tepat.
Semoga setelah baca ini, email yang kamu terima bukan lagi penolakan, tapi:
“Selamat, kamu diterima! Kapan bisa mulai bekerja?”
Semoga beberapa tip ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua ya ~
Posting Komentar untuk "10 Tips Melamar Kerja Biar Nggak Cuma Dapat “Terima Kasih”"